Selasa, 19 Desember 2023

The me From The Past, Looking at The me of Now

0 comments

Pandangan nostalgia sering kali menghantuiku saat aku merenung tentang diriku yang dulu, yang sekarang tampaknya hilang dalam aliran waktu. Aku yang dulu, dengan kepolosan dan semangat yang membara, tampak lebih unggul daripada diriku yang sekarang. Seolah-olah ada kehilangan esensi atau semangat yang pernah mewarnai langkah-langkah kehidupanku. Muhasabah kali ini, kan ku coba pahami perubahan-perubahan itu dan mencari titik kembali pada keaslian dan semangat yang mungkin telah terlupakan. Akan tetapi jika sekiranya aku tak bisa seperti yang dulu lagi, aku yang sekarang tidak kecewa kan?


POV: aku yang dulu

Hai aku yang sekarang, apa kamu lupa jika matamu pernah berbinar memimpikan sesuatu




nanti deh nunggu selese bahts..

Let's Get Closser Part 2

0 comments

 

Advokat

INFJ-A / INFJ-T

Advokat (INFJ) merupakan tipe kepribadian yang terbilang paling langka, tetapi mereka pasti akan meninggalkan jejak mereka di dunia. Idealis dan berprinsip, mereka tidak puas hanya dengan mengikuti arus kehidupan - mereka ingin bertindak dan membuat perbedaan. Bagi kepribadian Advokat, kesuksesan tidak datang dari uang atau status sosial, tetapi dari mencari kepuasan hakiki, membantu orang lain, dan menjadi kekuatan untuk kebaikan di dunia.

Meskipun mereka memiliki tujuan dan ambisi yang tinggi, Advokat tidak bisa disalahartikan sebagai pemimpi yang hanya berdiam diri. Mereka dengan tipe kepribadian ini peduli dengan integritas, dan jarang merasa puas sampai mereka melakukan apa yang mereka yakini benar. Sebagai pribadi yang sangat teliti, mereka menjalani hidup dengan penghayatan yang jelas akan nilai-nilai mereka, dan mereka tidak pernah melupakan apa yang benar-benar penting - bukan menurut standar orang lain atau masyarakat pada umumnya, tetapi menurut kebijaksanaan dan intuisi mereka sendiri.

Kepribadian Advokat (INFJ)

Mencari Tujuan Hidup

Mungkin karena tipe kepribadian mereka sangatlah tidak biasa, Advokat cenderung memiliki penghayatan – baik disadari atau tidak – bahwa mereka berbeda dari kebanyakan orang. Dengan kehidupan batin mereka yang kaya dan keinginan mereka yang mendalam untuk menemukan tujuan hidup mereka, mereka tidak selalu merasa cocok dengan orang-orang di sekitar mereka. Bukan berarti bahwa Advokat tidak dapat menikmati penerimaan sosial atau hubungan dekat – hanya bahwa mereka terkadang merasa disalahpahami atau berselisih dengan dunia.

Untungnya, penghayayan bahwa mereka tidaklah selalu sejalan dengan dunia ini tidak mengurangi komitmen Advokat untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Advokat merasa terganggu dengan ketidakadilan, dan mereka biasanya lebih peduli dengan tindak altruisme daripada keuntungan pribadi. Mereka sering merasa terpanggil untuk menggunakan kekuatan mereka - termasuk kreativitas, imajinasi, dan kepekaan - untuk mengangkat orang lain dan menyebarkan kasih.

Hal yang paling membuat semangat bagi Advokat adalah ketika mereka bisa mengubah hidup orang lain menjadi lebih baik.

Banyak Advokat memandang tindakan membantu orang lain sebagai misi hidup mereka, dan mereka selalu mencari cara untuk turun tangan dan menyuarakan apa yang benar. Orang dengan tipe kepribadian ini juga bercita-cita untuk memperbaiki masalah sosial yang lebih dalam, dengan harapan untuk menanggulangi ketidakadilan dan penderitaan di dunia ini. Namun, terkadang, Advokat mungkin terlalu fokus pada cita-cita mereka sehingga mereka tidak mengurus diri mereka sendiri dengan baik - sebuah pola perilaku yang dapat menyebabkan stres dan kelelahan.

Membangun Hubungan dengan Orang Lain (dan Diri Sendiri)

Advokat mungkin Introvert, tetapi mereka menghargai hubungan yang mendalam dan otentik dengan orang lain. Hanya sedikit hal yang bisa membuat kepribadian ini merasa senang, salah satunya adalah dengan sepenuhnya mengenal orang lain - dan juga dikenal dengan apa adanya sebagai balasannya. Advokat lebih menikmati percakapan yang bermakna daripada basa-basi, dan mereka cenderung berkomunikasi dengan cara yang hangat dan sensitif. Kejujuran dan wawasan emosional ini dapat memberikan kesan yang kuat pada orang-orang di sekitar mereka.

Beberapa hubungan dekat, asalkan tulus, dapat membuat hati para pribadi Advokat terasa penuh.

Bijaksana dan penuh kasih, Advokat mencurahkan banyak energi dan perhatian ke dalam hubungan mereka. Ini tidak berarti bahwa mereka selalu merasa dihargai sebagai balasannya. Advokat cenderung bertindak dengan penuh pertimbangan dan perhatian, dan mereka dapat merasa frustrasi ketika orang lain tidak mengenali niat baik mereka. Akibatnya, bahkan kritik yang membangun pun dapat terasa sangat menohok atau menyakitkan bagi kepribadian ini.

Misi Pribadi

Banyak Advokat yang merasa bahwa hidup mereka memiliki tujuan yang unik - sebuah misi yang harus mereka penuhi di dunia ini. Bagi orang-orang dengan tipe kepribadian ini, salah satu aspek kehidupan yang paling berharga adalah mencari tujuan hidup - dan kemudian, begitu mereka menemukannya, berusaha untuk melakukannya dengan baik.

Ketika Advokat menghadapi ketidaksetaraan atau ketidakadilan, mereka jarang menyerah – sebaliknya, mereka mendengarkan intuisi dan belas kasih diri mereka untuk menemukan solusi. Dengan kemampuan bawaan mereka untuk menyeimbangkan perasaan dengan pemikiran, Advokat terprogram untuk memperbaiki kesalahan dunia, tidak peduli seberapa besar atau kecilnya. Kepribadian ini hanya perlu mengingat bahwa saat mereka sibuk mengurus orang lain, terkadang mereka perlu berhenti sejenak dan megurus diri mereka sendiri juga.

Let's Get Closser Part 1

0 comments

 


لنقرب







Minggu, 19 November 2023

Tahu Menempatkan Sesuatu

0 comments

Tidak semua yang kita dengar, orang lain harus dengar juga. Tidak semua yang kita tahu, orang lain harus tahu. Dan tidak semua kejadian yang kita alami, orang lain harus mengetahuinya.

Pandai-pandailah menjadi orang yang bijaksana, yang tahu menempatkan sesuatu tempat dan kondisinya. Sebab hari ini, sudah langka orang yang amanah, sudah sulit orang adil dan bijak.

Rabu, 15 November 2023

Tidak Menyesal

0 comments

13 Desember 2023



Secepat itu, kisah cinta ini kandas. Bukan cinta kita, ini hanya antara aku dengan Rabbku. Kamu tak pernah tau, karena ku tak bisa mengungkapkan dan dirimu tak bisa merabanya

5 tahun sejak kau menanyakan itu. Aku selalu memaksaNya. Kini, meski bukan aku yang kau pilih, tak pernah ada yang kusesali. 

Aku pernah sangat dekat dengan Rabbku karena memunjatkan namamu. Mencari waktu mustajab bak melihat berlian disana. Sekarang kamu sudah pergi, tapi aku ingin kedekatanku dengan Rabbku tidak pergi. 

Di peraduan cinta yang berlalu, kau memilih jalanmu sendiri. Aku berbohong jika berkata baik2 saja. Meski hati terasa pilu, ikhlas ku bersujud pada takdir. 

Biarlah waktu yang menyembuhkan ingatan tentangmu. Ku doakan kebahagiaan untukmu, meski cinta tak berlabuh di sini. Meski kisah ini tak bisa ku rajut kembali. 


Salam dariku sang pengagum rahasiamu




Senin, 16 Oktober 2023

Penjahat di Cerita Orang Lain

0 comments


Ketika aku berlari menjemput sebuah ketetapan takdir yang kudambakan

ternyata pelarianku tak kunjung membawa diri ini pada tujuan itu
Ketika kucoba perlahan dengan nafas terengah-engah
ternyata diriku semakin jauh dari apa yang kuinginkan
Ketika ku menyerah dan memilih duduk berhenti melepas lelah
tujuan itu hadir bagai bayang-bayang
Kuputuskan kembali beranjak berdiri, berjalan, dan menggapai
ternyata bak fatamorgana
dilihat ada namun tiada
Pernah ku melukis indahnya fajar pada gambaran senja
Pernah ku meracik harumnya sebuah harapan di atas bidang pengertian
Pernah kumerajut kisah dengan wol dan jarum tajam nan menyakitkan
Begitulah murungnya pelangi kehidupan bila tak kuwarnai dengan seutas senyum terindah
Meski segunung usaha menjadi lebih baik, namun diri ini tetaplah menjadi penjahat di cerita orang lain

Minggu, 19 Maret 2023

Jangan Percaya Aku

0 comments

11 Desember 2022 aku mempublikasikan tulisanku di blog ini tentang "Tidak lagi tengtangmu". Saat itu aku berpikir, aku benar-benar tak lagi berpikir tentangmu, tapi entah kenapa hari ini hatiku goyah. Hari ini kau ada job moderator di sebuah acara dakwah. Melihatmu di sebuah pamflet, hatiku kembali berdegup tak karuan. Kau tau apa yang aku lakukan? Aku berusaha mencari link streaming untuk ini, karena tetiba aku ingin melihatmu. Aku chat seorang ustadz, yang aku tidak ingin berbicara dengannya, namun ialah penanggung jawab acara ini. 



Kau tahu? harapanku hanyalah tinggal harapan belaka. Pukul 20.00 WIB tak ada yang menghubungiku untuk memberikan link. Meskipun begitu, aku tau kau sangat keren disana. Bahkan kau sangat keren sampai-sampai terus bertahta di hatiku enggan lengser jabatan. Ramadhan sudah ada di depan mata, apakah aku harus meneruskan doaku yang tentunda karena tak yakin. Kau tahu, impianku adalah memperlihatkan tulisanku ini padamu kelak, jika kau adalah takdirku. Impian yang hanya Allah yang tahu apakah doaku ini terkabul atau hanyalah tabungan pahala di akhirat kelak. Aku mengagumimu wahai moderator acara hari ini.



Belum Pantaskah Aku Menjadi Muridmu?

0 comments
17 Januari 2023

"Besok dauroh sama Ustadz Dian" seru teman-teman bergembira. Aku? Aku biasa saja karena yang aku pikirkan adalah Ustadz Dian dosen prodi pendidikan. Menurutku ia tak begitu menarik perhatianku. Dauroh yang kutunggu-tunggu hanyalah dauroh hari pertama, yang dijadwalkan bersama ustadz Adian Husaini. Qodarullah beliau belum bisa datang. Teringat sekali, sabtu pagi aku bersemangat dan bergegas menyiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk dauroh ini; seperti LCD, proyektor, laptop, speaker. Kenapa? ya karena aku qism makmal dan memang tugasku. Tapi hari itu aku sangat menunggu-nunggu kehadiran beliau. Lima menit, sepuluh menit, setengah jam, beliau tak datang. Pupus sudahlah harapan ketika penanggungjawab dauroh ini mengatakan kalau sang Ustadz tidak bisa datang.

Dauroh yang dikabarkan bersama Ustadz Dian berlangsung keesokan harinya. Hari ini aku tidak memiliki semangat untuk mengikuti. 
"Ukhti, ayo makan-makan aja." Aku menurut, karena menurutku itu adalah ide bagus untuk membunuh waktu liburan yang sangat membosankan ini.Hingga datanglah para akhwat dari masjid.

"Aku suka banget daurohnya."
"Iya, beliau keren."

Temanku yang sedang makan-makan denganku pun terusik, "Emang dauroh sama siapa?"
Mereka pun menjawab, "Ustadz Adian Husaini."

Deg! Jadi yang dimaksud Ustadz Dian adalah Ustadz Adian Husaini. Sungguh penyesalan yang bukan main. Hal yang aku pikir setelah harapanku pupus dalam menunggu beliau tempo hari adalah mustahil beliau akan datang lagi. Ternyata apa yang aku pikirkan salah. Beliau reschedule jadwal daurohnya.


Yassalamm, apakah aku yang naif ini belum pantas menjadi muridmu, wahai guru? Sungguh aku begitu menyedihkan dan menyesali karena meremehkan. Allahummaghfirli


*Picture diambil dari twitter HIMA KPI Ar Raayah

Duka Sulung

0 comments

Sebagai anak pertama, aku merasa bangga terhadap diri sendiri. Kecewa, amarah, kesal adalah makanan sehari-hari yang harus dilahap. Pengorbanan hati dan pikiran merupakan hal yang tak dipisahkan dari kehidupan. Mengikhlaskan keinginan adalah sakit laranya. Perasaan yang tidak akan dipahami oleh anak tengah bahkan bungsu. 

Mungkin kau akan mengira aku berlebihan. Yah, karena kau bukan anak pertama.